Ada orang bilang, buku adalah mahkota bagi penulisnya. Saya setuju
dengan pendapat itu, meskipun terdengar agak lebay. Tetapi paling tidak, kelahiran
sebuah buku pastilah akan membuat bangga sekaligus bahagia bagi penulisnya.
Dan saya melihat kebahagiaan itu terpancar pada wajah Mas Yuleng, Kamis
siang tadi, pada saat lounching novel
terbarunya dengan judul “Menggapai Surga”. Sebuah kisah bernuansa religius ini
merupakan novelnya yang kelima. Penulis senior ini, dulu, adalah Redaktur
Pelaksana saya, waktu kami sama-sama tergabung di harian sore Surabaya Post.
Beliau terlihat dengan senang membubuhkan tanda tangan pada lembar awal
novel yang disodorkan oleh penggemarnya. Gembira bercengkerama dengan puluhan
kolega, kerabat, dan para wartawan senior yang hadir di Garden Palace Hotel,
Surabaya. Termasuk melayani wawancara televisi lokal dengan antusias.
Sungguh siang itu menjadi silaturahim jasmani dan ruhani yang bermutu. Novel
Menggapai Surga dibedah oleh wartawan senior mas Toto Sonata, kemudian
dilanjutkan dengan motivator nasional Aqua Dwipayana. Diskusi dipuncaki dengan
ulasan dari Pak Dahlan Iskan.
Pak Dahlan memuji novel setebal 316 halaman ini. “Ternyata saudara
Yuleng ini seorang novelis. Novelis sungguhan. Imajinasinya kuat. Setidaknya
ada enam atau tujuh suspense yang tak
terduga dalam buku ini. Saya beberapa kali menebak-nebak alur ceritanya tetapi ternyata
keliru,” katanya.
Ditambahkan, awalnya gaya tutur novel ini mirip dengan karya
jurnalistik, mirip sebuah laporan perjalanan. Tetapi secara perlahan unsur novelnya mulai muncul
pada bagian tengah hingga akhir. Kepiawaian penulis dalam bercerita membuat
novel ini mengalir demikian lancar dan enak dibaca.
Menyaksikan acara peluncuran yang gayeng itu, saya jadi ikutan terimbas
bangga dan bahagia. Saya mengucapkan selamat dan sukses buat Mas Yuleng atas
terbitnya “Menggapai Surga”, Insya Allah kelak benar-benar dapat menggapai
surga. Aamiin. Terus terang njenengan bikin
iri: semakin senior kok ya semakin produktif.
Kegembiraan kian lengkap karena forum itu juga menjadi ajang reuni
dengan teman-teman lama sesama awak media seperti Mas Anis, Mas Amang
(moderator), Pak Ali Salim, Mas Joko Pitono, Jil Kalaran, Cak Yusron MEP, Pak
Hadiaman, dan banyak lagi yang lainnya saya pangling dan tidak hafal.
Peluncuran buku, bertemu sahabat, dan menikmati santap siang lezat di hotel
berbintang adalah sebuah moment yang
membahagiakan. Boleh jadi ini juga sebentuk upaya Menggapai Surga.(*)
(adrionomatabaru.blogspot.com)
Colek : Gatot Gas, Nur Faqih, Diena, Wins, Sukemi, Budi Harminto, gbs,
onny, oentari, suyono hs, siswo, heti
Sign up here with your email
EmoticonEmoticon