Apa yang harus disiapkan lembaga pendidikan dalam menghadapi
era 4.0? Jawaban yang umum adalah melakukan digitalisasi. Tentu saja jawaban itu tidak salah, tetapi sebenarnya ada satu
aspek penting lain yang justru kerap luput dari perhatian.
Beruntung, Setiyo
Iswoyo, S.Pi, konsutan pendidikan dari Millennia 21th Century Academy, Jakarta,
mengingatkannya dalam acara silaturahim dengan guru-guru SAIM, Surabaya, Jumat
(10/2) kemarin.
“Perkenankan saya memberikan perspektif lain. Yang
tidak kalah pentingnya dalam menghadapi era 4.0 yang penuh disrupsi adalah
memberikan service excellence
(layanan prima),” kata Tim Pengembang Nasional Kurikulum Kemdikbud RI itu.
Lalu Iswoyo memberikan contoh dua tipe sekolah
sebagai bahan perbandingan. Sekolah pertama, getol menerapkan teknologi mutakhir, perangkat pembelajaran dibuat paperless, dan sistem serba online. Pokoknya canggih.
Sedang sekolah kedua lebih menonjol dalam hal
memberikan pelayanan prima kepada walimurid, warga sekolah, dan masyarakat.
Begitu tamu datang, satpam menyambut dengan ramah, memberikan kartu tamu mohon dipasang
di saku selama berkunjung.
“Saya mau bertemu direktur sekolah, di mana
ruangnya?” tanya tamu. Tidak seperti lazimnya,
alih-alih memberi petunjuk arah dengan lisan dan isyarat tangan, satpam
ini justru menjawab dengan hangat: “mari, saya antarkan.”
Demikian pula saat tamu pulang. Karena tamu masih saja
berdiri di luar pagar sekolah, satpam mendekati, menanyakan keperluannya.
“Silakan Bapak tunggu di lobi, saya akan carikan taksinya.” Begitu taksi muncul,
satpam sigap membukakan pintu mobil untuk tamunya.
“Apa yang dapat ditangkap dari dua contoh sekolah itu?
Mana sekolah yang sedang bersiap menghadapi era 4.0?” kata Iswoyo melontarkan
renungan.
Dengan perlakuan satpam seperti itu, sangat mungkin
seseorang akan jatuh hati dan langsung menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah tersebut
tanpa perlu mencermati kurikulum, sistem
pembelajaran, hingga kualitas gurunya.
Layanan prima, bila dilaksanakan di bank atau
perusahaan besar, orang tidak heran. Karena memang seperti itu SOP-nya Satpam
bank kini tidak lagi hanya berdiri sangar memantau penjahat. Dia terampil
mengatur kelancaran antrean hingga menjawab segala pertanyaan kastemer. Bahkan
cekatan membimbing calon nasabah melakukan entri di layar komputer. Jelas dia
bukan satpam biasa.
Tetapi bila service
excellence diterapkan di lembaga sekolah, tentu akan menjadi kejutan.
Kiranya, visi dan kebijakan pendidikan tidak boleh hanya menjadi urusan
direktur, kepsek, dan dewan guru saja. Semua aparat sekolah hingga level terbawah
perlu paham dan berkomitmen melaksanakannya. (adrionomatabaru.blogspot.com)
Sign up here with your email
1 comments:
Write commentsUntuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
Replydimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||
EmoticonEmoticon