Banyak cara dan laku religius dilakukan orang untuk
mengisi bulan Ramadan. Ada yang memperbanyak shalat sunnah, baca AlQur’an, dan
zikir di sela-sela hari. Ada juga yang sibuk berbagi ilmu sebagaimana dilakukan oleh para
guru. Petani berpeluh mengolah ladang menabur benih kehidupan, dan
berbagai profesi bergiat mencari rezeki
halal di ladang pengabdian
masing-masing.
Namun di ruang operasi 403 Gedung Bedah Pusat
Terpadu RSUD Dr. Soetomo Surabaya, juga tengah berlangsung sebuah aktivitas
yang tak kalah religiusnya. Sebanyak 50 tenaga ahli, terdiri dari dokter bedah,
perawat, beserta tenaga medis lainnya, sejak Rabu pukul 07.00 tadi sudah sibuk
menjalani kerja kemanusiaan besar: melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam
Khalisa dan Khanisa.
Kembar siam dempet dada perut ini
adalah rujukan dari RSUD Ternate, Maluku Utara ini beberapa pekan lalu. Perlu proses stabilasi
terlebih dahulu baru dapat dilakukan tindakan medis. Menurut Ketua Umum Tim
Pusat Penanganan Kembar Siam Terpadu
RSUD Dr. Soetomo, dr. Agus Harianto, SpA (K)., operasi kali ini bersifat
urgent, harus dilakukan sebagai upaya
penyelamatan. Pasalnya, salah satu dari bayi ini kondisinya tidak stabil. Ada gangguan
pada Khanisa, bila tidak segera diseparasi, dikhawatirkan akan mengancam jiwa
bayi satunya.
Dokter bedah jantung mengawali operasi dengan melakukan
langkah penyumbatan agar darah tidak memenuhi paru-paru Kanisa, setelah sebelumnya
tim dokter anastesi melakukan pembiusan dengan sempurna. Setelah itu, sesi
selanjutnya, tim bedah anak tampil melakukan operasi pemisahan, termasuk memisahkan
liver dan usus yang menyatu.
Begitu bayi terpisah, segera dipindahkan ke dua
ruang operasi berbeda. Masing-masing
langsung ditangani tim dokter bedah plastik yang bertugas menutup dan
menambal permukaan kulit dada dan perut yang terbuka.
Di meja operasi mereka bekerja sangat profesional
di bawah pimpinan dokter Poerwadi, SpB. SpBA,
Begitu cekatan dalam bekerja
serta didukung dengan peralatan canggih. Meski begitu mereka tak lupa memulai langkah
pertama dengan ucapan bismilah dan panjatan doa.
Sepanjang 12 jam mereka harus mengarahkan daya dan
ikhtiyar untuk menyelamatan bayi yang lahir tidak sempurna itu. Berkonsentrasi penuh
dalam keterbatasan waktu. Sambil tangan bekerja, boleh jadi hati berzikir
seirama degup jantung pasien. Para dokter itu seolah tengah bermunajad dalam tindakan, bertasbih dengan menggunakan
pisau bedah.
Di sisi luar ruang operasi Pak Suhardi Tjan beserta
isteri tampak diam bercampur gelisah. Tetapi hati keduanya pasti tak putus
membanjir doa demi keselamatan buah hatinya. Sederet doa yang pasti paling
khusus dari doa-doa sebelumnya.
“Saya tak henti membaca doa Nabi Yunus ketika kesulitan
berada dalam perut ikan. Saya berdoa sampai merinding, mungkin itu yang
dinamakan khusuk,” kata pria Halmahera yang berprofesi sebagai penjahit itu.
Memang, sebagai orang desa pemegang kartu BPJS, hanya
itu yang mampu dikontribusikan bagi sebuah kerja besar dunia kedokteran itu. Tetapi
siapa berani meremehkan manfaat doa ibu bapak, bagi kelancaran dan keberhasilan
operasi yang tergolong tinggi tingkat kesulitannya ini?
Mengerjakan tugas kemanusian dengan segenap profesionalitas,
dengan ikhtiar maksimal, didasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dilambari panjatan
doa, serta menyandarkan hasil akhir hanya kepada Gusti Allah, bukahkah semua ini
memenuhi persyaratan untuk dikatakan sebagai sebuah amalan sempurna?
Operasi berlangsung sepanjang hari hingga sore
nanti. Saat bayi berhasil dipisahkan, masih ada sederet tahapan pekerjaan sulit
yang harus dilalui. Masih menunggu beberapa hari untuk dapat melampaui masa
kritis pascaoperasi. Tetapi satu hal yang pasti, segala upaya telah dikerahkan demi
menolong anak manusia, agar kelak Khalisa dan Khanisa dapat meningkat kualias
hidupnya. Dapat hidup wajar dan ceria sebagaimana teman-temannya.
Di mata saya, semua ini adalah sebuah cara mengisi
bulan suci yang luar biasa. Diisi dengan karya penuh manfaat dan prestasi. Salut buat Tim Pusat Penanganan Kembar Siam
Terpadu RSUD Dr. Soetomo. (*)
Sign up here with your email
EmoticonEmoticon