Semua hasil karya benda mengekspresikan budaya pembuatnya.
Bentuk rumah, gapura, topi, keranjang, hingga ayunan bayi warga di pedalaman
Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimatan Timur, menggambarkan hal itu.
Rumah-rumah panggung terbuat dari kayu ulin berdiri
cantik di kawasan Kecamatan Long Bagun, khususnya
Kampung Ujoh Bilang, Batu Majang, maupun Long Bagun Ilir. Warna kayu dipertahankan coklat tua alami.
Kayu ulin atau kayu besi benar-benar dapat diandalkan. Kayu ini tahan rayap, sangking
kerasnya, tidak keropos meski berdiri dalam genangan air.
Banyaknya rumah-rumah baru berdiri, mengindikasikan
ada dinamika perkembangan di daerah ini. Kabupaten baru hasil pemekaran dari
Kabupaten Kutai Barat ini terlihat bersemangat
membangun infrastruktur jalan raya bersemen untuk membuka isolasi, dan untuk
segera meninggalkan status sebagai daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Di setiap mulut gang kampung terdapat gapura kayu
berukir mirip totem dengan ragam hias khas suku Dayak. Balai kampung dibuat
memanjang sehingga mampu menampung banyak orang manakala ada pertemuan warga.
Kabupaten yang baru berumur lima tahun itu punya
ambisi besar untuk menjadi daerah maju, mengingat memiliki kekayaan alam yang
potensial. Memiliki 23 mata riam atau jeram yang layak dijadikan paket wisata
petualangan primadona. Ada jeram udang, jeram panjang, dan jeram 611 di kawasan
Long Apari dan Long Pahangai. Kualitas kakao Mahulu juga
pernah mendapat penghargaan sebagai kakao organik terbagus di dunia.
Sungguh kawasan ini menarik untuk dijelajahi. Apalagi
Pak Linge Bahalan, staf Bappeda, sudah berujar, “Sekali Anda minum air Mahulu, pasti
ingin kembali lagi ke sini.”
adrionomatabaru.blogspot.com
Sign up here with your email
EmoticonEmoticon