MENABUNG KENANGAN


SUDAH lama kami sesama teman kuliah, punya grup WhatsApp. Dengan demikian kita setiap detik berkabar dan guyon seru-seruan. Siang malam kirim gambar selpi, nge-share tauziah copas, hingga menunggah foto semiporno.

Tapi ternyata itu tidak cukup, sebab manusia memang makhluk jiwa dan raga, bukan sekadar penghuni dunia maya. Maka kebutuhan untuk tatap muka tetap saja ada. Atau boleh jadi sebaliknya, gara-gara kerap kontak lewat WA justru muncul minat untuk berjumpa darat.

Maka Minggu kemarin kami, alumni Pendidikan Bisnis 1981 (Bisdesa) IKIP Malang, benar-benar bertemu jiwa raga di Pantai Prigi dan Pantai Cengkrong, Trenggalek. Teman, suami, istri, anak, dan cucu berbaur melakukan kegiatan bersama. Menggelar doa untuk teman yang sudah wafat, bermain game berpacu dalam melodi, hingga nyanyi dan joget sak kesele.

Agaknya, di usia seperti kita-kita, ada baiknya sering-sering menabung kenangan.
Agar di saat senggang dan agak kesepian, kita bisa mengambilnya, lalu mengunyahnya pelan-pelan, sebagai “camilan” yang menyenangkan.

Kami, dua hari di Prigi, juga dalam rangka menabung memori seperti itu.(*)

adrionomatabaru.blogspot.com


Previous
Next Post »