KAMPUNG RAMAH ANAK



Alhamdulillah deadline terkejar. Tinggal nunggu proses cetak...smoga lancar


 Anak berada di sekolah sekitar delapan jam sehari. Sisanya, 16 jam, mereka berada di rumah dan di lingkungannya. Karena itu tidaklah bijak bila menggantungkan semuanya hanya kepada sekolah. Pendidikan juga menjadi tanggung jawab rumah dan masyarakat.

Banyak kampung di Surabaya telah menyadari hal ini lalu bergerak mencipta iklim yang kondusif bagi anak-anak. Di Babat Jerawat telah berjalan program kampung belajar dengan penerapan jam belajar mulai pukul 18.00 hingga 21.00. Di Banyu Urip pengurus kampung mampu mengendalikan jam buka warnet dan warkop.

Di Dukuh Setro ada kampung asuh di mana warga bersepakat bahwa pengasuhkan anak menjadi tanggung jawab bersama. Lalu ada kampung kreatif-inovatif di kawasan Lontar yang memberi ruang ekspresi yang memadai bagi anak dan remaja.

Sementara kampung sehat Bulaksari layak diapresiasi karena mampu menjaga komitmen sebagai kampung bebas rokok selama lima tahun lebih. Kertajaya mengembangkan kampung aman dengan menyediakan CCTV dan arena bermain yang aman bagi anak-anak.

Kegiatan bottom up  ini mendapat perhatian penuh dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan KB Kota Surabaya. Semua berharap dapat tercipta kawasan hunian yang warganya peduli dalam menjamin tumbuh kembang potensi anak secara utuh. Tercipta kampung aman dan nyaman bagi anak karena mereka terjamin haknya dan terlindungi secara optimal.

Kampung Pendidikan mendapat sambutan cukup positif dari warga Surabaya. Bahkan beberapa Kepala Daerah menyatakan niatnya untuk “mengadopsi” model kampung Surabaya ini untuk dikembangkan di daerah mereka masing-masing. (adrionomatabaru.blogspot.com)
Previous
Next Post »