MEMILIH JALAN ROBOT



 Mengunjungi kampus PENS (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) seakan mengintip sebagian dari masa depan kita.  Di dalam kampus yang berada satu kompleks dengan kampus ITS Surabaya ini, saya menyaksikan mahasiswa yang tekun mempelajari dan mengembangkan teknologi robot. Generasi muda itu  bergairah menyongsong  era yang kian terotomatisasi dan canggih, di saat generasi tua berkutat dalam problem lama, bersitegang dengan emosi dan pola pikir sempit masing-masing.

Yang jelas hidup kita sehari-hari telah dibantu (dan dikepung) oleh banyak robot. Aneka robot  fungsional  telah bergaul intens dengan kita mulai dari mesin chek clock, mesin ATM, pesawat tanpa awak, CCTV, remote, auto pilot, robot pelayan, dan banyak lagi yang lainnya. Kemajuan ilmu mekatronika telah melahirkan mesin yang mampu memindah, merakit komponen, membatik, hingga tangan  bionic multifungsi, yang semua itu tentu membawa berbagai dampak ikutan.
 
Mahasiswa bersama dosen pembimbing itu telah memilih “jalan robot” untuk mengabdi. Dan terbukti kampus ini telah mengharumkan nama negeri dengan mempersembahkan 13 gelar juara dalam ajang kompetisi robot  level nasional maupun internasional di Jepang, Vietnam, dan USA. Mereka juga pantas disebut sebagai pahlawan bangsa.

Mereka juga bergerak mendalami robot berbentuk manusia (humanoid). Mencipta robot yang pintar main bola serta mengembangkan robot penari yang mampu merespon irama musik dan menirukan gerakan orang yang berjoget di depannya.

Tidak hanya berhenti pada keperluan lomba dan eksebisi,  tim dosen dan mahasiswa PENS mampu  melahirkan karya-karya robot inovatif antara lain printer tiga dimensi, drone, prototipe penjinak bom, hingga robot port simulator bongkar muat pelabuhan terintegrasi, yang memiliki tingkat kerumitan tinggi.

Melihat  kiprah dan etos kerja mereka, saya menjadi bangga dan optimistis.  Sungguh, Indonesia punya banyak stok anak muda bertalenta. (adrionomatabaru.blogspot.com)



Previous
Next Post »