TENTANG SEBUAH HUBUNGAN



Sebelum menyambung pipa paralon dengan lem plastik,Pak Tukang di rumahku mengampelas masing-masing ujung pipa terlebih dahulu.
“Mengapa harus dilukai dulu, Pak?” tanyaku.
“Ya supaya sambungannya nempel kuat. Supaya tidak terpisah lagi,” jawabnya enteng.
Jawaban tukang itu membuatku jadi mikir:
Jadi, untuk sebuah hubungan yang erat, kedua belah pihak harus melukai diri terlebih dahulu?

Sebelum memasang mur kepada baut, Tukang servis mencari-cari yang cocok seri nomornya.
“Memang harus sama persis nomornya ya Pak,” tanyaku.
“Ya tentu dicarikan jodohnya. Supaya mudah mengencangkan dan melepaskannya,”jawabnya pasti.
“Kalau selisih sedikit saja, ndak bisa?”
“Ya… bisa sih. Malah lebih erat ya. Malah sulit dilepas nantinya. Tapi dratnya jadi sedikit rusak hehehe…..”
Jawaban tukang servis itu membuatku jadi mikir:
Jadi, dengan sedikit ketidakcocokan, sebuah hubungan justru menjadi makin terikat kuat?

Di pinggir jalan, seorang pedagang semangka menyambung tali rafia yang putus.
“Kok disambung? Gak pakai tali yang baru saja,” tanyaku usil.
“Yo sayang Mas, daripada dibuang,” jawabnya.
Jawaban pedagang itu membuatku jadi mikir:
Apa setiap yang putus harus disambung lagi?
Kalau akhirnya dipaksa nyambung, seperti yang dilakukan pedagang itu,
lihatlah… betapa buruk buhul ikatannya!

#Mikir (adrionomatabaru.blogspot.com)





Previous
Next Post »