CO-WORKING PERPUS

 


Banyak hal telah berubah, termasuk perpustakaan. Sebagai pelanggan perpus, sudah tentu saya senang dengan perubahaan ini. Kini perpus bukan lagi sebuah ruang sunyi dan beku. Lalu ada beberapa orang duduk berpencar, khusuk tertunduk menguliti lembar demi lembar buku tebal. 

Kiranya perpustakaan telah bermetamorfose dengan peran yang meluas. Tidak sekadar tempat membaca buku dan mencermati referensi. Perpus menjadi tempat yang lebih nyaman, dengan tampilan yang lebih ceria. Menjadi wahana belajar dan bekerja, menjadi co-working space yang bikin kerasan. Contohnya di lantai 1 Perpustakaan ITS Surabaya ini. Terdapat ruang bernama Creative Co-working Space (CCWS) Ikoma ITS. 

Tata ruangnya keren dengan desain kekinian. Tersedia layanan digital dengan jaringan wifi yang lancar. Ada kantin pula. Dengan demikian pengunjung bisa berselancar di depan laptop sambil minum softdrink. Gedung ini memiliki koleksi buku fisik maupun format audio visual yang lumayan komplet. Enak banget (sayang saya sudah tidak kuliah lagi). 

“Di sini memang sengaja kami bikin nyaman. Perpustakaan punya sembilan fungsi. Di antaranya sebagai pusat sumber belajar dan laboratorium pengetahuan.  Bukan hanya tempat untuk cari informasi, tapi juga untuk rekreasi sambil mengerjakan tugas kuliah,” kata Edy Suprayitno, SS, M.Hum, Kepala Perpustakaan ITS kepada saya dan Mas Sukemi dan Mas Imung, saat berkunjung ke sana.   

Ya seharusnya memang begitu. Perpus bukan hanya untuk membaca, seyogyanya juga enak dipakai untuk menulis dan berkarya kreatif. Bukan hanya itu, ruang publik ini tentu dapat dimanfaatakan untuk banyak kegiatan literasi. Seperti yang akan kami selenggarakan 7 Januari mendatang. Di CCWS ini, akan diadakan peluncuran buku dan diskusi novel karya Prof. Sugimin WW dan Dra. Lubna Algadrie, MA.  Semoga diparingi kelancaran. (adrionomatabaru.blogspot.com)



Previous
Next Post »