Denny Caknan dan Kelenturan Seni Jawa

 

Oleh Adriono

Nonton pementasan Denny Caknan di Dyandra Convention Center Surabaya,  Senin tadi malam (31/10), adalah menyaksikan elastisitas seni budaya Jawa. Berdendang mengikuti lagu berlirik Jawa dalam kemasan campursari dimix dangdut koplo yang asyik adalah menikmati kelenturan budaya Jawa di tengah gempuran lagu-lagu pop barat, lagu agamis, hingga demam K-Pop yang merangsek. 

Dalam acara bertajuk “Sugeng Dalu Unusa” untuk merayakan HUT ke-9 Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) tersebut, terasa bahwa kelenturan itu justru sanggup menyeruak dan membuat lagu-lagu Jawa tetap kuat pamornya. 

Begitu muncul di panggung penyanyi top asal Ngawi itu langsung disambut dengan teriakan heboh. Caknan mengawali tampilan dengan nomor Sugeng Dalu. Baru masuk melodi intro, para penonton muda yang berstatus mahasiswa itu langsung bergoyang lalu ikut larut menyanyi bersama. Semua tangan mengangkat smartphone, memotret dan merecord setiap aksi di panggung megah berpesta cahaya. Sepanjang acara monitor raksasa silih berganti menampilkan ekspresi penyanyi dan close up wajah penonton yang baper. 

Maka yang terjadi bukan lagi performance penyanyi dan penonton menikmati, tetapi merayakan  kegembiraan secara berjamaah. Berjoget dalam  paduan suara massal dengan Caknan sebagai dirigennya. Seluruh tembang yang dibawakan, antara lain Satru, Angel, Widodari, Pingal, Los dol, liriknya dihafal oleh penontonnya. 

Syair-syairnya yang menyuarakan patah hati, penghianatan cinta, curhatan, bucin, dan problem kehidupan kaum bawah sungguh menarik untuk disimak.

 

Ketika semuanya terasa begitu abot

Kucoba untuk tetap ra papa

Di saat cinta ini terasa angel

Angel

 

Tresna kuwi ra kaya instagram

Seng diklik langsung oleh ati

Duh Gusti napa kula diprank

Ra kuat ati iki

Pas de’e medhot janji

 

Ayumu tenanan ora editan

Seng marai aku kedanan

Pancen salahku dhewe

Ra ana sing ngongkon

Abot sanggane aku angel move on

…………. (Lagu Angel, Caknan)


Cermatilah, bahasa ungkapnya telah jauh berubah mengadaptasi selera zaman. Memuji wanita bukan lagi “sliramu indah sulistyaning warna”, sebab kini definisi wanita cantik yang bikin pria tergila-gila adalah “ayu tenanan ora editan”. Tanpa diedit photoshop atau aplikasi instan yang ada di setiap Android.   

Taburan kosa kata berbau teknologi, istilah asing, bahasa Indonesia baku, prokem, berbaur harmonis dengan bahasa Jawa ngoko yang biasa dipakai dalam komunikai sehari-hari. Ada kata instagram, move on, prank, kedanan, hingga mengkis-mengkis (terengah-engah). Mengundang tawa.

Yang pasti semua itu bikin akrab di telinga dan makjleb di rasa. Sangat related dengan penggemarnya sehingga lagu-lagu itu otomatis menjadi “aku bingits.”  Karya-karya Caknan memang apik. Easy listening. Iramanya mendorong pinggul untuk bergoyang. Anehnya, apapun muatan liriknya, mau sedih mau senang, semua cocok untuk dipakai untuk berjoget ria. 

Kiranya kehadiran Caknan beserta deretan musisi Jawa lainnya turut memperkuat eksistensi lagu-lagu Jawa, meneruskan perjuangan para pendahulunya Didi Kempot dan yang lainnya. “Yakinilah, semua akan koplo Jawa pada waktunya,” mungkin begitu tagline penyemangatnya. 

Akhirnya, kemeriahan pentas Sugeng Dalu dipuncaki dengan lagu Los dol yang fenomenal itu. Berkisah tentang istri yang diam-diam masih nyambung dengan mantannya. Tetap menyimpan nomer HP-nya dengan menyamarkan indentasnya. (Bukankah ini representasi dari realitas sehari-hari?). 

Los dol, ndang lanjut lehmu WhatsApp-an

Cek paket datane, yen entek tak tukokne

Tenan, Dik, elinga, yen mantan nakakna kabarmu

Tandane iku ora rindu

Nanging kangen kringet bareng awakmu 

Yang menarik adalah, kelenturan itu ternyata bukan hanya terletak ada pada seni budayanya, tetapi juga terjadi pada diri penontonnya. Anak-anak sekarang tampaknya tidak lagi fanatik pada satu aliran musik tertentu. Mereka welcome dengan semuanya. Mengapresiasi dengan santai dan gembira. Buktinya, saat Noe Letto tampil pada sesi sebelumnya,  penonton pun juga tak henti-hentinya ikut bersandung bersama. “Kaulah  sandaran hati… sandaran hatiii…..(*)

 (adrionomatabaru.blogspot.com)

SELAMAT ULTAH UNUSA.



Previous
Next Post »