GURU BESAR



Universitas Trunojoyo Madura (UTM) tambah dua guru besar lagi. Saya ikut gembira karena salah satunya, yang bernama Bpk. Prof. Dr.Arif Muntasa, S.Si, MT adalah guru saya. Saya beberapa kali sempat diajak bergabung, membantu mengerjakan pekerjaan survei dan studi.

Dosen di Fakultas Teknik Informatika UTM ini begitu tekun melakukan riset dan mengembangkan ilmu biometrika. Dari pidato pengukuhan untuk jabatan profesor berjudul “Peta Jalan Penelitian dan Implementasi Biometrika: Saat Ini dan Masa Mendatang”, Kamis kemarin, tergambar jejak panjang perhatian beliau dalam bidang tersebut, khususnya bidang pengenalan wajah melalui komputer.

Dirinya mengaku terinspirasi dari sejumlah kasus kriminal, yang minim informasi, karena di TKP tidak tersedia CCTV. “Korban atau saksi hanya melihat sekilas wajah pelaku. Lalu petugas sketser mencoba mengidetifikasi wajah pelaku berdasar keterangan saksi korban,” ujarnya. Pak Arif meyakini dunia  teknologi informatika dapat membantu mengambil peran.

Melalui risetnya, diciptakan algoritma yang mampu mengidentifikasi pelaku kejahatan melalui deteksi fitur-fitur penting pada wajah. Caranya, dengan menggunakan ekstraksi fitur wajah berbasis fitur-fitur geometrik, di antaranya  dengan Aktif Shape Model (AAM) dan Aktif Appreance Model (APM). Keduanya merupakan model pendekatan untuk mendeteksi maupun mengenali citra wajah (foto) seseorang yang mempunyai kesamaan model.

“Identifikasi berbasis olah citra wajah untuk keperluan validasi dan sekuriti ini, akurasinya bisa mencapai di atas 90%,” katanya. Ke depan akan dilakukan riset lanjutan indetifikasi berbasis kamera dengan pengenalan tiga dimensi. Sehingga ada unsur kedalaman,  juga akan terlacak apakah sebuah foto merupakan gambar riel ataukah cuma buatan.

Sedangkan guru besar satunya adalah Prof. Dr. Ir. H. Rachmad Hidayat, MT, IPU, AER. Dekan FT UTM tersebut menyampaikan pidato berjudul “Peran Keilmuan manajemen Industri pada Era Revolusi Industry 4.0 dan Society 5.0.”

Selamat Pak Arif dan Pak Rachmad atas capaian tertinggi di bidang akademik. Semoga ilmunya bermanfaat dan berkah. Saya berharap, sesuai nama njenengan, tetap akan menjunjung ke”arif”an di atas kebenaran ilmu. (*)

Previous
Next Post »