Tidak
hanya siswa yang kangen masuk kelas. Para pedagang makanan juga menunggu-nunggu
kapan gerbang sekolah dibuka, sembari berharap ada banyak siswa merubung dan berebut
membeli, seperti hari-hari sebelum pandemi.
Tetapi
hidup kudu terus berjalan, the show must
go on. Meski siswa libur, setiap hari penjual batagor-somay, es wawan, tukang
molen, hingga bakul ketan sambal ini tetap mangkal di depan UPT SDN Sidoklumpuk
Sidoarjo. Ternyata laku juga. Sebagian siswa pelanggannya tetap setia datang menemui
dengan mengayuh sepeda. Selebihnya pedagang tersebut menjaring konsumen lain yang
kebetulan lewat di Jl. Terusan Monginsidi.
Untunglah
mereka pejuang tangguh, bukan pengeluh. Para PKL adalah sosok-sosok yang
terbiasa ditempa dalam ketidakpastian ekonomi, bukan orang kantoran atau buruh
pabrik yang sudah rutin mendapat jatah pemasukan bulanan.
Mereka
percaya betul dengan kebenaran ungkapan Jawa, ana
dina ana upa. Ada hari ada rezeki. Maka setiap hari mereka semangat berjualan,
sebab realitas hidup telah lama mengajarinya: “ora
obah, ora mamah.”
adrionomatabaru.blogspot.com
Sign up here with your email
1 comments:
Write comments
Replyada 9 permainan poker menarik di AJOQQ :D
ayo segera bergabung dan dapatkan bonusnya :D
WA : +855969190856
EmoticonEmoticon