“Berhentilah menuntut ilmu,” pancing Cak Lontong.
Kenapa, Cak? “Ya, karena ilmu belum tentu bersalah. Kenapa harus
dituntut?”
Haha... mikir. Itu plesetan logika ala komendian Cak Lontong.
Tetapi kata “bersekolah” yang disinonimkan dengan “menuntut ilmu” agaknya juga
menggelitik pikiran orang-orang kritis. Salah satunya adalah Bpk. Dr. Martadi,
M.Sn, dosen Unesa Surabaya.
“Saya juga kurang setuju jika bersekolah diartikan dengan menuntut
ilmu,” katanya saat menjadi narasumber dalam Workshop Pembelajaran Berbasis
Proyek di SDN Jogosari 1, Pandaan, Sabtu, kemarin.
Menurutnya, kalau sekolah isinya cuma tuntut-menuntut akibatnya ya seperti
sekarang ini. Guru menuntut siswa nilai UN-nya tinggi. Walimurid menuntut guru ke
pengadilan, hanya gara-gara mencubit siswanya.
“Bersekolah itu lebih pas kalau diartikan sebagai luru atau ngluru ilmu,”
katanya.”Luru” adalah kosa kata jadul
orang Jawa, yang artinya sebuah kegiatan memunguti buah yang jatuh dari pohon.
Buah jatuh pohon pastilah manis karena masak atau karena dimakan kelelawar.
Perhatikan sikap orang yang luru
buah. Dia pasti menunduk ke tanah, mengais-ngais, mencari buah di rerumputan atau
di sela-sela daun kering. Tidak logis bila orang luru lantas kepalanya mendongak-dongak ke atas pohon.
Apa artinya? Seorang siswa dalam mencari ilmu sudah seharusnya melangkah
merunduk, bersikap sopan dan tawadhu’ kepada
gurunya.
Di sisi lain seorang guru hendaklah menjadi pohon yang memiliki buah
lezat, harus memiliki buah yang masak, punya
kompetensi, attitude, dan memang layak dipunguti ilmu-ilmunya oleh siswa. “Sebagai
pohon, sang guru tidak boleh pelit ilmu. Begitu buahnya masak, dengan ikhlas,
segera dia jatuhkan agar segera diambil oleh para siswa, yang tengah luru ilmu,” katanya.
Apabila siswa sudah tidak tawadhu
dan tidak begitu menghargai guru, apabila guru bukan lagi pohon berbuah lebat yang
pantas diluru, bagaimana mungkin kegiatan
pendidikan mampu mengubah perilaku? Bagaimana ilmu yang diserap bisa menjadi berkah
dan manfaat, bukan sekadar transfer of
knowledge belaka?
“Mikir..!” jare Cak Lontong. (adrionomatabaru.blogspot.com)
Sapa: Miftahul, Dian, Tutik, Diena, Indra
Sign up here with your email
1 comments:
Write commentsmsii min numpang share ya
Replyingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
Promo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^
EmoticonEmoticon