MENEMANI GEN MILENIAL

Masih tentang jurnalistik. Kalau Sabtu lalu saya berbagi pengalaman dengan para karyawan farmasi, Sabtu kemarin saya beriteraksi dengan generasi milenial, siswa SMA/SMK/MA se-Kab/Kota Mojokerto dan sekitarnya.

Sebanyak 104 siswa yang berasal dari berbagai Mojokerto, Jombang, dan Gresik berkumpul di aula MAN 2 Mojokerto untuk belajar tentang jurnalistik dan fotografer. Sebuah kompetensi dasar  yang kiranya layak  dimiliki oleh anak zaman now. Generasi native  yang hidup di zaman medsos dalam  era industri 4.0.

Saya orang lama, generasi migran  di dunia serba digital, merasa beruntung dapat menjadi bagian dari proses belajar mereka. Tidak sendirian, bersama wartawan Duta Faizal Falakki dan mas fotografer Pietra, seharian kami saling  melengkapi menjadi narasumber dalam diklat yang diselenggarakan Majalah Fast  binaan  Ustad Misbach.

Ini kesempatan emas. Sebab saya dapat menularkan pengetahuan praktis tentang cara menggali dan menulis berita, maupun cara menjebol hambatan menulis. Lebih dari itu, berkesempatan memberi semacam panduan, betapa mereka harus bijak dan hati-hati dalam membuat berita dan menyebarkannya.  Kita telanjur hidup di lingkungan yang sesak dengan polusi hoax.  Maka sosialisasi dan penyadaran berulang-ulang kepada remaja agar tidak ikut-ikutan larut di dalamnya.

Antusiasme peserta diklat yang mewakili puluhan sekolah itu layak diapresiasi. Dari pertanyaan yang diajukan, baik di sesi diklat maupun saat isoma, terasa bahwa mereka benar-benar ingin terampil menulis, menjadi jurnalis smart, bahkan terobsesi pingin menerbitkan majalah di sekolah asalnya.

Sungguh menggembirakan jika greget literasi bisa bertumbuh dengan kegiatan semacam ini. Sukses buat majalah Fast MAN 2 Mojokerto. Saya pantau, perkembangannya sungguh luar biasa.

adrionomatabaru.blogspot.com

Foto : Sasesyo Aryono

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share

Sign up here with your email