GEMBIRA BERSAMA TETANGGA



Dalam berekreasi yang kami butuhkan sederhana saja: ada tanah yang lapang dan teduh. Sebab kami tidak hanya wisata, melainkan juga berkegiatan outbond dan fun game famili. Tapi ternyata mencari tempat seperti itu tidak mudah. Biasanya destinasi wisata besar memanfaatkan semua lahannya untuk wanana, hingga tak tersisa tanah lapang dengan ayoman pohon rindang.

Jika tahun kemarin kami menemukan di Kebun Raya Purwodadi, kini kami menemukan lagi lokasi ideal untuk gathering keluarga kampung kami di Kebun Teh Wonosari, Lawang.  Di bawah naungan pepohonan kami bersenang-senang seharian.

Kerukunan bukanlah barang instan, bukan sesuatu yang given, yang tahu-tahu ada. Kerukunan harus dicipta. Maka melalui outbond dan fun game dapat terbentuk kerukunan dan keakraban yang nyata, bukan sekadar saling senyum sapa lantaran kepergok berpapasan di jalan.

Berkompetisi antarkelompok (yang pembentukan kelompoknya dilakukan secara acak) memaksa semua individu untuk beradaptasi dan berkenalan antar satu warga dengan warga lainnya. Orang dewasa harus sabar bermain satu tim dengan bocah maupun dengan manula. Ini menimbulkan rasa gregetan sekaligus gelak tawa.

Banyak muatan edukatif yang terkandung dalam permainan outbond. Tanpa sadar peserta belajar dan praktik tentang toleransi, teamwork, dan keterikatan kelompok. Bukankah ini sebentuk  pendidikan masyarakat yang layak diapresiasi dan pantas untuk sering dijalani?

Sungguh beda rasanya berwisata bersama tetangga. Jika wisata satu keluarga lebih gampang dilaksanakan, tidak demikian halnya dengan mengajak bepergian 30 kepala keluarga. Untuk menyamakan waktu pelaksaan, tujuan wisata, rencana kegiatan, hingga pembiayaan butuh keribetan tersendiri. Tapi ribet-ribet asyik.

Jika orang-orang modern mengamankan keluarganya dengan cara menutup diri dan membangun pagar tembok tinggi-tinggi, kami justru memilih mengamankan keluarga dengan cara membuka diri dengan sesama tetangga. Keakraban dengan orang di sekitar membuat kita kerasan dan keamanan bakal terwujud dengan sendirinya. Keamanan rumah dan keselamatan keluarga justru terjaga lantaran semasa warga saling mengawasi dan melindungi dari gangguan pihak luar.

Seharian kemarin, kami benar-benar menikmati outdoor gathering dengan “taste” kampung. Belum tiba di rumah, masih dalam bus perjalanan pulang, orang-orang sudah rembugan, tahun depan kepingin bikin acara yang lebih seru lagi.  (adrionomatabaru.blogspot.com)




Previous
Next Post »