MENJADI KUAT

 

Kemarin saya beruntung. Dapat berjumpa dengan Ustaz Moh Fauzil Adhim. Psikolog dan pakar parenting itu baru tiba di tanah air seusai umrah. Belum sempat pulang ke Yogya, sudah “diculik” panitia untuk menjadi narasumber dalam acara halal bihalal di Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya.

Tentu Ustaz Fauzil tidak mengenal saya, tetapi saya sempat mengetahui kiprah orang Mojokerto ini saat masih remaja. Ya, sejak menjadi siswa SMA 2 Jombang beliau sudah getol menulis di surat kabar. Termasuk aktif menjadi wartawan pelajar di harian Surabaya Post, pada rubrik Kronik Pelajar yang diasuh Mas Sukemi.  Kebetulan saya saat itu sudah menjadi reporter di koran sore tersebut untuk liputan berita kota. 

Yang menarik Ust. Fauzil meminta agar honorarium tulisannya tidak dikirim via poswesel ke rumahnya, supaya dirinya punya alasan untuk bertandang ke ruang redaksi, bergabung dengan sesama wartawan putih abu-abu di Surabaya untuk bikin liputan bareng-bareng, sambil sekalian mengambil honor ke kasir, Mbak Sup.  Luar biasa, baru SMA sudah dapat penghasilan dari karya tulis. 

“Saya dulu pernah nunggak SPP sekolah, sampai dipanggil guru BP. Lalu saya katakan, kalau saya hari ini diberi izin meninggalkan kelas untuk ke Surabaya, besok saya akan lunasi SPP saya,” katanya kepada kami saat berbincang santai sebelum acara di mulai. 

Selepas SMA, Ust Fauzil melanjutkan studi psikolog ke UGM.  Kemudian melejit menjadi penulis produktif  sekaligus menjadi pembicara dan mubaligh. Sejumlah bukunya tentang parenting menjadi best seller, di antaranya:  Kupinang Engkau dengan Hamdalah, Mencapai Pernikahan Barakah, Saatnya untuk Menikah, Segenggam Iman Anak Kita, Membuat Anak Gila Membaca, Positive Parenting, dan Berdoalah untuk Urusan Apa Pun

Saat tampil di SAIM, banyak pesan bermakna yang disampaikan kepada undangan yang terdiri dari walimurid, alumni, dan warga sekolah SAIM. Saya spil sedikit, di antaranya membincangkan tips menjadi pribadi yang kuat. 

Salah satu caranya adalah dengan bersungguh-sungguh dalam mewujudkan sesuatu yang bermanfaat. Ikhtiar maksimal itu wajib, tetapi kita tidak boleh melulu hanya mengandalkan usaha semata. Harus senantiasa dibarengi dengan memohon pertolonganNya. 

Ada ilustrasi menarik yang disampaikan terkait dengan kesuksesan dan kemenangan. Setiap azan selalu dikumandangkan lafaz “hayya alal falah...” Artinya kita diajak menuju kepada kemenangan.  “Maka jawaban kita bukanlah oke atau yes kita the best, melainkan mengucapkan la haula wala quwwata illa billah. Artinya kita memohon pertolongan kepada Allah, karena tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah,” kata Ust. Fauzil Adhim. 

Sebuah pelajaran tentang kerendahhatian. (adrionomatabaru.blogspot.com)

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng