Inilah kegembiraan yang konkret di dunia nyata, bukan keasyikan semu di dunia maya. Berkegiatan bersama kerabat dan tetangga menjaga lingkungan sekitar sekaligus memarakkan dirgahayu kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia.
Bukan wacana besar, sekadar kegiatan yang sederhana tapi bermakna. Setidaknya sebagai info selingan, di sela semua perhatian tertuju pada running news yang ruwet, keruh, sekaligus bikin kepo, yaitu kasus Ferdy Sambo.
Kegiatan lomba bina lingkungan tingkat RW berlangsung marak dan bersemangat kemarin. Warga kami antusias melakukan upaya kebersihan lingkungan. Tim juri menyaksikan proses pemilahan sampah oleh Bank Sampah Sadidu Amanah. Sampah dipilah sesuai jenisnya, seperti plastik, kardus, tas, dan sepatu bekas, kaleng, hingga minyak jelanta. Kemudian ditimbang dan sorenya langsung diangkut oleh pengepul langganan.
Ini bukan sekadar rame-rame ngrombeng barang rongsokan, tetapi ada pesan edukasi serta harapan agar terjadi pergeseran dalam mindset kita bersama. Dari sampah yang awalnya hanya “dibakar dan dibuang” diubah menjadi “dipilah dan ditabung”.
Lalu kenapa pakai
nama bank sampah Sadidu Amanah? “Sadidu itu artinya sampah dadi duwit. Lha amanah,
ya kami berusaha mengelola kepercayaan anggota dengan baik,” kata Bu Murdianto sang
ketua pengelolanya. Salut Bu Mur, joss pokoke … !
Sign up here with your email
EmoticonEmoticon