Asap polutan medsos bergulung ke mana-mana, merembes
ke tempat-tempat ibadah. Tadi siang saya sempat menghirupnya.
Karena hendak menemui seorang dokter, saya ikut Jumatan
di Masjid RSUD Dr. Soetomo, Surabaya. Khatib mengangkat tema tentang Kemerdekaan
RI. “73 tahun merdeka, mengapa kita masih tetap begini-begini saja?” katanya
dengan nada kecewa.
Lalu dikutipnya buku “Ghost Fleet” yang sudah lama viral
itu. PW Singer dan August Cole, penulis novel itu, meramalkan Indonesia bakal
bubar pada 2030 nanti. “Ada beberapa tanda-tanda zaman, menurut pengamat, yang
mendahului bubarnya sebuah negara,” ujarnya lantas mengutip pendapat pengamat yang
banyak di-share di dunia maya.
Pertama,
hilangnya kejujuran. Kedua, berkembangnya
saling caci saling hujat antarpemimpin. Ketiga,
narkoba dan pergaulan bebas merajalela. Keempat,
hilangnya tata krama. Kelima, datangnya
bencana alam dan seterusnya.
Gempa bumi di Lombok adalah salah satu peringatan. Kembali khatib mengutip pendapat orang lain, yang kita tahu itu juga bersumber dari
medsos. Dikabarkan, di Lombok telah terjadi banyak kemaksiatan sehingga Tuhan
memberikan hukuman.
Khotbah berikutnya akan dipaparkan tanda-tanda
hancurnya sebuah negara berdasar AlQur’an dan Hadist, tetapi sayangnya saya sudah tidak menangkap penjelasannya, karena
keburu terlelap. Maap, saya gampang tertidur bila tidak mendapat asupan informasi
yang mencerahkan. Jadi saya juga tidak tahu apa konklusi dan ending dari khotbah tadi. Apakah menyuruh
jamaah bertobat massal lalu memperbaiki akhlaknya agar negeri ini tegak lestari,
ataukah mengajak untuk ganti presiden saja.
Saat turun dari masjid, saya jadi membatin sendiri.
Jika di sekolah ada istilah KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), kiranya
Jumatan tadi menggunakan pola KBM alias Khotbah Berbasis Medsos.
Tentu boleh-boleh saja itu dilakukan. Tetapi menjadikan
medsos sebagai referensi dominan jelas riskan. Pengutip hendaknya tetap waspada
dengan akurasinya. Sebab tidak semua info di sana layak dipercaya. Banyak yang masih
sumir, tendensius, bahkan hoax.
Ah, mungkin sudah zamannya. Asap medsos sudah bergulung
ke mana-mana, menyesaki ruang publik, menyusup ke bilik pribadi, dan merembes ke
ruang-ruang ibadah. Bisakah kita menghindar?
adrionomatabaru.blogspot.com
Sign up here with your email
EmoticonEmoticon