HUJAN MALAM-MALAM

Sejak Magrib hujan tak kunjung berhenti.
Toko alat-alat tulis jadi sepi pembeli.
Jelang pukul sembilan kulontarkan saran: “kenapa tidak ditutup saja?”
Temanku, pemilik toko itu, menggeleng tidak setuju.
Menurutnya, ini bukan soal mengejar keuntungan. Berapa sih untungnya jasa foto kopi dua lembar?
Tapi dia harus tepat waktu dalam membuka dan menutup toko.
“Bayangkan, bila ada orang jauh-jauh menerobos hujan untuk foto kopi, ternyata toko saya tutup. Dia pasti kecewa. Membuat orang lain kecewa itulah yang tidak boleh,” katanya memberi alasan.
Ah, di mata saya, dia bukan sedang berdagang.
Tapi tengah menjalankan ajaran agamanya.
                                                         # Edisi berguru pada pedagang.


Previous
Next Post »

2 comments

Write comments