Tugas kemanusiaan itu segera dimulai, begitu Lion Air yang ditumpangi kembar siam
Aqila-Azila mendarat di Juanda, Jumat, 20.20 WIB. Tim dokter kembar siam RSUD
Dr. Soetomo kembali mendapat tugas melakukan operasi pemisahan putri dari
Jayasrin dan Selvin asal Kendari, Sultra.
Aqila-Azila mengalami kelainan bawaan berupa dempet
dada hingga perut (Thoracoabdominovagus). Kini keduanya sudah berusia 16 bulan. Sang ayah menggendongnya menuju arah pintu
kedatangan. Tak urung kehadirannya mengundang perhatian penumpang lainnya.
Sepintas segera terlihat betapa repotnya mengasuh Aqila-Azila.
“Repot sekali. Anaknya tambah besar. Aktif. Banyak geraknya” kata Jayasrin di
sela perjalanan menuju ruang inap RSUD Dr. Soetomo.
Ayah muda ini lalu bercerita kendala kesehariannya.
Yang repot, katanya, jam tidur kedua
anak itu tidak sama. Kalau yang satu tidur, yang lain mengganggu. Begitu juga
saat makan, yang satu disuap yang lain menampel sendoknya. “Sekarang mereka
suka berguling-guling. Tiarap, saling tindih,” ujarnya.
Jayastrin dulunya bekerja sebagai sopir truk. Tapi
dia terpaksa berhenti demi merawat anak kembarnya. Kasihan isteri kewalahan mengasuh
sendirian. Selvina tak boleh menggendong terlalu lama karena habis operasi
sesar.
Di saat menunggu
jadwal operasi, si kembar siam sempat mendapat kunjungan istimewa dari Ibu
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Senin sore. Kehadirannya disambut
gembira oleh keluarga pasien BPJS itu.
“Mana yang Aqila? Mana yang Azila?” tanyanya.
Diperoleh penjelasan bahwa untuk memudahkan identifikasi, pada kaki bayi sudah
dilingkari gelang yang tertera nama masing-masing.
Bayi bergerak kesana kemari, sehingga Jayasrin harus
berulang kali menatanya. Respons lucu dengan lambaian tangan diperagakan
tatkala perawat mengucapkan: “Ayo kiss
bye, kiss bye...” Menyaksikan semua itu Gubernur tersenyum tetapi matanya terlihat berkaca-kaca.
Dielusnya sang bayi, lalu Bu Khofifah menghibur: “Sebentar
lagi ya, Nak. Sebentar lagi ya, Nak.”
Tentu yang dimaksud adalah sebentar lagi operasi pemisahan akan
dijalankan.
Gubernur mengulurkan tangan lalu menggendong keduanya.
Berada dalam gedongan, Aqila-Azila tengadah mengamati wajah orang nomor satu di
Jatim itu. Tatapannya seolah bermohon agar segera dibantu melepaskan derita
mereka. (*)
adrionomatabaru.blogspot.com
Sign up here with your email
EmoticonEmoticon