Bukan sanak bukan saudara, tapi saya turut bahagia menyaksikan foto jepretan Bambang Bes ini. Sungguh. Aqila digendong Ibunya (Selvina), Azila digendong ayahnya (Jayasrin). Kedua bayi kembar siam dempet dada hingga perut (thoracoabdominovagus) ini kini sudah bisa dipangku sendiri-sendiri, setelah mereka sukses menjalani operasi pemisahan bulan lalu selama sekitar 10 jam di RSUD Dr. Soetomo.
Saya jadi ingat, saat turut menjemput mereka di
bandara Juanda awal Agustus, malam selepas Isyak. Ayahnya harus membopong dua
putranya secara bersamaan dalam satu pelukan. Dalam kendaraan sang ayah juga
sempat bercerita betapa repotnya menangani dua buah hatinya.
“Jam tidurnya tak sama. Satu tidur, satunya
mengganggu. Saling guling, saling tindih. Satu makan yang satu menampel
sendoknya. Duh banyak repotnya. Saya sampai keluar dari kerjaan, kasihan ibunya
kewalahan mengasuh,” kata Jayasrin.
Lalu jadi terbayang kembali proses jalannya operasi separasi melalui
layar monitor, pada 14 Agustus silam. Turut berdebar-debar ketika rongga dada
dan perut mereka terbuka dan tim dokter dengan cekatan melakukan pemisahan
liver dan jantung yang menempel.
Kini wajah suami isteri asal Makassar itu tampak berbinar
bahagia. Tim dokter bedah siam terpadu RSUD Dr. Soetomo dan mereka berbahagia
mengikuti acara tasyakuran, tadi siang. Bersyukur atas nikmat dan kemudahan
yang diberikan olehNya sehingga operasi separasi berjalan lancar.
Semoga Aqila dan Azila ke depan dapat menjalani
kehidupan secara berkualitas seperti laiknya anak-anak normal. Dapat menyongsong
hari depan dengan kebahagiaan. (*)
Sign up here with your email
EmoticonEmoticon