Kesukaan atau selera tidaklah
datang tiba-tiba. Dia adalah akumulasi dari rasa yang berulang dicecap lidah
lantas mengendap lama dalam alam kenangan. Maka begitu melihat kue jadul di
depan pabrik gula PG Kremboong, Sidoarjo ini segera memori rasa saya bangkit
kembali. Saya harus berhenti, demi dapat mencicipi lagi jajan kesukaan di masa
bocah.
Ini namanya gula kacang atau ampyang kacang.
Satunya lagi bernama gula kelapa atau
kembang gula kepala muda. Jaman dulu, saya sering membelinya di saat
nonton wayang kulit atau pas ada layar tancap di lapangan desa.
Biasanya ukurannya kecil-kecil, tapi yang ini
dibikin rada besar oleh penjualnya. Harganya sepuluh ribu dapat tiga, atau
persisnya 3.333,33 rupiah, sudah termasuk pajak. Malah kalau beli lima belas
ribu, Sampeyan dapat lima buah. Dipegang masih anget, karena benar-benar baru
dicetak ngenggon, istilah kerennya pres di open.
Segera dicuwil dan cicipi rasanya. Kacang dan
kelapa mudanya gurih tenan. Hem, manisnya terasa banget. Meskipun
demikian, harus diakui, manisnya masih
kalah manis, jika dibanding dengan ... janji politisi hehehe...
Parikan closing statemene:
Gula kacang Cak, gulane kelapa ....
Kalah menang Cak, gak oleh apa-apa ...
(Nah, lapo.. dibelani sampek bengkerengan. Gendheng
mangan semir, ta?)
adrionomatabaru.blogspot.com
Sign up here with your email
EmoticonEmoticon